Sayanda.com – Gempa Bumi – Pengertian, Penyebab, Gambar, Proses, Akibat, Makalah
Menurut Howel (1969), pada hakikatnya bencana alam gempa bumi adalah getaran atau guncangan dari kulit bumi yang bersifat sementara dan kemudian menyebar ke segala arah.
Gempa bumi adalah pergerakan permukaan bumi akibat gelombang yang disebabkan oleh pelepasan energi dari dalam lapisan bumi.
Gelombang tersebut disebut dengan gelombang seismik. Gelombang seismik terjadi akibat pelepasan energi karena ledakan gunung berapi, atau pergeseran lempeng tektonik (bidang batuan pembentuk kulit bumi).
Kekuatan gempa bumi dapat diukur menggunakan seismograf dan menggunakan Skala Richter sebagai ukurannya.
Kekuatan getaran atau guncangan dihitung dari besarnya gelombang seismik, jarak, kedalaman pusat gempa, keadaan permukaan tanah, dan kondisi tanah di wilayah gempa.
Pusat gempa (episentrum) adalah titik asal munculnya getaran penyebab gempa bumi.
Mengapa di Indonesia Sering Terjadi Gempa Bumi?

via news.nationalgeographic.com
Itu adalah pertanyaan yang sangat sering ditanyakan oleh murid-murid saat bersekolah.
Gempa bumi sering terjadi di Indonesia karena letak Indonesia yang berada di jalur Ring of Fire (Cincin Api Pasifik).
Cincin Api Pasifik merupakan sebuah jalur kumpulan gunung berapi yang mengelilingi wilayah samudera Pasifik. Bentuknya seperti tapal kuda, terbentang dari wilayah Amerika Selatan, Amerika Utara, Kamchatka (Timur Jauh Rusia), Jepang, Asia Tenggara, hingga Selandia Baru.
Jalur Cincin Api Pasifik yang melewati Indonesia juga merupakan jalur pertemuan 4 lempeng benua besar, yaitu lempeng Australia, lempeng Asia, lempeng Samudera Hindia, dan Pasifik.
Pada jangka waktu antara tahun 2000 sampai 2016, telah terjadi lebih dari 20 kali gempa bumi di Indonesia dengan kekuatan yang beragam.
Gempa terbesar yang pernah melanda wilayah Indonesia terjadi pada tahun 2004 di pesisir barat Sumatera yang kekuatannya mencapai 9,3 skala Richter. Gempa tersebut juga memicu gelombang tsunami yang menyapu daratan sekitar samudera Hindia, seperti Indonesia (Aceh), Sri Lanka, India, Thailand, Somalia, dan beberapa negara lain…
…Jumlah korban diperkirakan sekitar 280.000 jiwa, 220.000 jiwa di antaranya adalah penduduk Indonesia. Gempa ini menjadi salah satu gempa terbesar dan terkuat sepanjang sejarah.
Penyebab dan Proses Terjadinya Gempa Bumi Berdasarkan Jenisnya

via time.com
Terdapat banyak sekali jenis gempa bumi, oleh karena itu setiap jenis mempunyai penyebab dan proses yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa penyebab gempa bumi, beserta prosesnya:
- Gempa Tektonik
Kulit bumi (litosfer) terdiri dari beberapa bagian bidang batuan yang berbentuk lempengan (lempeng tektonik). Bumi memiliki 7 lempeng tektonik utama dan beberapa lempeng kecil. Lempeng bumi selalu bergerak saling menjauh, bertumbukan, dan berpapasan.
Proses terjadinya sebagian besar gempa disebabkan dan dimulai oleh pergerakan lempeng bumi (gerakan tektonik).
Gempa tektonik sering kali terjadi di area tepian lempeng, karena lempeng selalu bertumbukan. Jika gerakan tersebut terjadi tiba-tiba dan melepaskan energi besar, akan menghasilkan getaran pada permukaan bumi. Di sinilah proses gempa tektonik terjadi.
- Gempa Vulkanik
Ada 3 penyebab terjadinya gempa vulkanik yaitu: bisa berasal dari aktivitas magma yang bergesekan dengan dinding gunung berapi, tekanan gas kuat yang terdapat saat magma keluar (erupsi), dan perpindahan magma dalam dapur magma secara tiba-tiba.
Saat terjadi gempa vulkanik, wilayah yang terkena gempa hanyalah daerah sekitar gunung berapi saja. Tapi dampak gempa bumi vulkanik bisa sangat merusak, karena terjadi bersamaan dengan meletusnya gunung berapi.
- Tabrakan Meteor
Gempa ini terjadi akibat jatuhnya benda langit (meteor) ke permukaan bumi. Kekuatan getarannya tidak menentu.
Saat menabrak permukaan bumi, kecepatan dan suhu panas meteor akan menyebabkan terbentuknya kawah. Besarnya kawah dan kekuatan getaran gempa bumi tergantung dari ukuran dan kecepatan meteor tersebut ketika menabrak bumi.
- Runtuhan
Bumi memiliki lapisan berongga yang bisa terbentuk melalui proses alamiah maupun buatan manusia. Salah satu contohnya adalah seperti terowongan kereta api atau gua pada pertambangan.
Ketika bagian atas terowongan runtuh, tentu saja hal ini akan menghasilkan getaran yang hanya bisa dirasakan oleh daerah sekitar longsoran.
Gempa runtuhan juga dapat disebut dengan gempa bumi terban.
- Buatan Manusia
Gempa bumi jenis ini terjadi oleh perbuatan manusia, misalnya pada waktu meledakkan bom. Ledakan bom bisa membuat permukaan bumi bergetar.
Getaran tersebut biasanya memang tidak berbahaya, tetapi ledakan bom jauh lebih merusak daripada getaran yang ditimbulkannya.
Macam-Macam Gempa Bumi

via www.nbcnews.com
Selain kelima jenis gempa bumi di atas, ada juga beberapa jenis gempa bumi yang dilihat dari kedalaman, gelombang, serta jaraknya dari episentrum.
Berdasarkan kedalamannya (hiposentrum), ada 3 jenis gempa bumi, yaitu:
- Gempa bumi dalam: kedalaman lebih dari 300 KM di bawah permukaan laut.
- Gempa bumi menengah (intermediat): kedalaman antara 100 sampai 300 KM di bawah permukaan laut.
- Gempa bumi dangkal: kedalaman kurang dari 100 KM di bawah permukaan laut. Gempa bumi ini biasanya sangat mematikan karena terjadi hampir di atas permukaan bumi.
Gelombang gempa sifatnya merambat dari pusat gempa ke segala arah, dan jika dilihat dari gelombangnya, ada 2 jenis gempa, yaitu:
- Gempa primer: kecepatan getarannya antara 7 – 14 KM / detik.
- Gempa sekunder: kecepatan getarannya antara 4 – 7 KM / detik.
Berdasarkan jaraknya, gempa bumi terdiri dari tiga macam, yaitu:
- Gempa lokal: kurang dari 10.000 Km dari episentrum
- Gempa jauh: sekitar 10.000 Km dari episentrum
- Gempa sangat jauh: lebih dari 10.000 Km dari episentrum
7 Akibat dan Dampak Gempa Bumi

via www.businessinsider.com.au
Dampak gempa bumi dari hari ke hari semakin menurun; hal ini dikarenakan arsitektur manusia yang semakin maju sehingga tidak menyebabkan bangunan mudah runtuh dan roboh.
Tetapi, gempa dapat memicu terjadinya tsunami.
Akibatnya, garis pantai dan permukiman penduduk sekitar garis pantai akan tersapu. Tsunami biasanya memakan korban jauh lebih banyak daripada gempa biasa, contohnya pada tsunami Aceh 2004 lalu.
Berikut adalah beberapa dampak dan akibat fenomena alam gempa bumi:
- Longsor
Gempa bumi mengakibatkan guncangan tanah dan getaran yang disebabkan oleh tenaga endogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari pusat bumi dan menyebabkan perubahan pada permukaan bumi.
Getaran tersebut dapat menyebabkan tanah dan massa batuan runtuh sehingga terjadi tanah longsor pada daerah gempa.
- Banjir
Waduk adalah danau buatan manusia yang berfungsi untuk menampung air. Gempa bumi dapat merusak fungsi waduk sehingga terjadi kebocoran pada tubuh waduk.
Ketika waduk rusak, air tampungan tersebut akan tumpah ke berbagai arah dan mengalir deras ke sungai sehingga menyebabkan banjir.
Jebolnya waduk sangatlah berbahaya karena dapat menghasilkan arus air yang sangat deras dan menghanyutkan semua yang dilewatinya.
- Banyak Korban Jiwa
Gempa bumi memakan korban jiwa melalui runtuhnya bangunan, gelombang tsunami, serta wabah penyakit dan kelaparan yang disebabkannya.
- Kebakaran
Gempa bumi menghasilkan getaran yang merusak dan meruntuhkan bangunan-bangunan. Kerusakan tersebut biasanya mengakibatkan ledakan dan kebakaran. Ledakan terjadi karena arus listrik terputus, atau kebocoran paad tabung gas dan pipa.
Terlebih lagi jika barang-barang yang terdapat disekitar percikan api mudah terbakar, maka kebakaran dapat terjadi lebih cepat dan besar.
- Tsunami
Gelombang tsunami dapat terjadi jika pusat titik gempanya berada di dasar lautan dan pergerakan lempeng dari arus konveksi di dalam bumi.
Kekuatan dan arus tsunami menenggelamkan serta menghanyutkan semua benda yang berada di pesisir pantai. Tergantung dari kekuatan dan pusat gempa, gelombang tsunami mempunyai ketinggian dan kekutan yang beragam.
Bahkan beberapa kali bencana alam tersebut menghasilkan gelombang yang sangat tinggi seperti tsunami Aceh pada tahun 2004 lalu yang menghasilkan ketinggian 30 meter dan menelan korban lebih dari 200.000 umat manusia.
- Munculnya Wabah Penyakit
Gempa dapat menghancurkan semua fasilitas yang ada di daerah tersebut sehingga sewaktu pasca gempa, sangatlah sulit untuk mendapatkan air bersih. Pencemaran air, sanitasi buruk, saluran air rusak, serta kebersihan yang tidak terjaga membuat wabah penyakit bermunculan.
Penyakit-penyakit yang umum terjadi adalah demam, flu, sesak nafas, diare, dan demam berdarah.
- Runtuhnya Bangunan
Getaran gempa dapat menghancurkan bangunan-bangunan yang berdiri di sekitarnya. Biasanya, negara yang kurang maju akan mengalami kehancuran yang lebih parah dikarenakan konstruksi dan arsitektur yang kurang bagus.
Negara-negara maju sudah mempunyai arsitektur yang mumpuni sehingga bangunan tidak mudah roboh.
Negara yang rawan gempa seperti Jepang kerap membangun gedung-gedung dengan konstruksi anti gempa agar menurunkan potensi kerusakan yang dihasilkan oleh gempa bumi.
5 Tanda Akan Terjadinya Gempa Bumi

via kids.nationalgeographic.com
Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda yang digunakan untuk meramal bencana alam gempa bumi, yaitu:
- Munculnya Awan Gempa Bumi
Ciri-ciri awan gempa bumi adalah dari bentuknya yang vertikal seperti angin tornado atau batang pohon. Biasanya muncul seminggu sebelum gempa terjadi.
- Hewan-Hewan Gelisah dan Bertingkah Aneh
Hewan memiliki insting yang kuat, sehingga bisa merasakan getaran yang akan terjadi.
- Munculnya Cahaya Gempa
Cahaya ini bisa berbentuk lingkaran atau seperti kilat yang menyambar dari bawah ke atas.
- Gangguan Pada Perangkat Elektronik
Jika terlihat lampu neon atau fax yang berkedip meskipun sedang dimatikan, bisa jadi itu akibat getaran yang dihasilkan di dalam kerak bumi.
Jika lampu neon masih menyala ketika sudah dimatikan, atau lampu fax. berkedip meskipun sedang tidak beroperasi, bisa jadi itu akibat getaran yang dihasilkan di dalam kerak bumi.
- Air Laut Surut
Gempa dapat menyebabkan bencana alam tsunami yang jauh lebih mematikan. Tsunami terjadi karena terdapat gangguan impulsif pada laut sehingga menyebabkan gelombang laut dengan kekuatan tinggi.
Gangguan impulsif tersebut disebabkan oleh perubahan bentuk dasar laut dalam arah horizontal atau vertikal yang terjadi secara tiba-tiba.
Tsunami biasanya ditandai dengan surutnya air laut secara mendadak dan burung-burung terbang cepat ke arah daratan.
7 Cara Mengatasi Gempa Bumi

via www.nytimes.com
Gempa bumi tidak bisa diprediksi secara akurat, oleh karena itu diperlukan persiapan dalam menghadapinya, yaitu dengan cara:
- Membuat bangunan tahan gempa
- Waspada dan memperhatikan tanda-tanda gempa dengan saksama
- Mempersiapkan siaga bencana secara cermat seperti perlengkapan P3K, evakuasi, pengungsian, bahan makanan, dan sebagainya
Jika terjadi gempa, sebaiknya:
- Jika berada di dalam ruangan: berlindung di bawah meja atau apa pun yang bisa dinaungi dan tidak bisa runtuh.
- Jika di luar: cari tempat terbuka, jauhi gedung tinggi, dinding, tebing terjal, tiang listrik, atau apapun yang sewaktu-waktu bisa ambruk.
- Jika sedang berkendara: segera berhenti di tempat terbuka yang luas, jangan berhenti di atas jembatan atau jalan layang, jika sedang di kereta sebaiknya berpegangan seerat mungkin.
- Jika pada saat gempa sedang di pantai, sebaiknya segera menjauh. Bisa jadi gempa berpotensi tsunami.
Makalah Gempa Bumi
Berikut adalah beberapa makalah gempa bumi yang digunakan oleh blog Sayanda dalam penulisan artikel:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi
- http://www.academia.edu/13038442/GEMPA_BUMI_DAN_AKTIVITASNYA_DI_INDONESIA
- http://www.academia.edu/12325389/MAKALAH_GEMPA
9 Gambar Gempa Bumi

Aceh via www.abc.net.au

Mentawai via www.documentingreality.com

Yogyakarta via blogs.redcross.org.uk

Aceh via www.abc.net.au

Jepang via edition.cnn.com

Padang via asianitinerary.com

Italy via www.abc.net.au

Ilustrasi via www.awesomestories.com

Nepal via www.nbcnews.com
***
Demikianlah artikel Gempa Bumi – Pengertian, Penyebab, Gambar, Proses, Akibat, Makalah dari Sayanda.com; jika sahabat Sayanda mempunyai pertanyaan, jangan sungkan untuk bertanya dan berkomentar.